Dortmund, Jerman – Euro 2024 segera bergulir, dan Federico Chiesa, gelandang serang Timnas Italia, bertekad untuk kembali tampil gemilang. Italia, yang tergabung dalam Grup B bersama Spanyol, Kroasia, dan Albania, akan memulai petualangannya melawan Albania di Stadion Signal Iduna Park pada Minggu (16/6/2024) dini hari WIB.
Chiesa, yang bermain untuk Juventus, melihat turnamen ini sebagai momen kebangkitannya setelah cedera parah yang menghantui kariernya. Euro 2024 menjadi panggung bagi Chiesa untuk menunjukkan bahwa ia telah pulih dan siap kembali ke puncak performanya.
Kilas Balik: Italia Juara Euro 2020
Timnas Italia datang ke Euro 2024 dengan status sebagai juara bertahan, setelah meraih gelar di Euro 2020 dengan mengalahkan Inggris dalam drama adu penalti di Stadion Wembley. Chiesa, yang menjadi salah satu pemain kunci dalam skuad saat itu, memiliki kontribusi besar, termasuk gol krusial di semifinal melawan Spanyol.
“Setelah Euro 2020, saya bertekad untuk menjadi pemain top di dunia sepak bola. Namun, cedera ligamen mengharuskan saya melalui rehabilitasi yang panjang,” ujar Chiesa dalam sebuah wawancara dengan Football Italia. “Sekarang saya berusia 26 tahun dan ingin membuktikan kemampuan saya di Euro ini.”
Perjalanan Pulih dari Cedera
Cedera ligamen yang dialami Chiesa menghambat perkembangannya setelah kesuksesan di Euro 2020. Proses rehabilitasi yang panjang membuatnya absen dari berbagai pertandingan penting, namun ia kini merasa siap untuk kembali bersinar di lapangan hijau.
“Setelah pemulihan yang panjang, saya merasa lebih kuat dan lebih siap dari sebelumnya,” tambah Chiesa. “Turnamen ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk menunjukkan bahwa saya kembali ke performa terbaik.”
Kenangan Manis di Euro 2020
Chiesa memiliki kenangan manis dari Euro 2020, terutama golnya di semifinal melawan Spanyol yang membantu Italia mencapai final. “Gol tersebut sangat istimewa bagi saya karena itu adalah pertandingan yang sangat sulit dan penuh perjuangan,” ungkap Chiesa. “Sekarang, turnamen baru dimulai dan kami harus fokus pada tantangan yang ada di depan.”
Ambisi dan Optimisme di Euro 2024
Italia menghadapi persaingan ketat di Grup B, dengan Spanyol dan Kroasia sebagai lawan kuat, serta Albania yang dikenal sering memberikan kejutan. Chiesa menyadari tantangan ini, tetapi tetap optimis tentang peluang Italia.
“Di Euro sebelumnya, banyak yang meragukan kemampuan kami. Namun, kami berhasil menunjukkan apa yang bisa kami capai dan akhirnya memenangkan turnamen,” jelas Chiesa. “Sekarang, meskipun ada keraguan, kami siap untuk kembali membuktikan kemampuan kami di Euro 2024.”
Chiesa juga menegaskan pentingnya kualifikasi ke Piala Dunia, mengingat Italia melewatkan dua edisi terakhir. “Target utama kami adalah memastikan kami lolos ke Piala Dunia, karena absennya Italia di dua edisi sebelumnya adalah sesuatu yang tidak boleh terulang,” tegasnya.
Perubahan Mentalitas di Bawah Luciano Spalletti
Perubahan besar terjadi di Timnas Italia, termasuk di kursi kepelatihan. Luciano Spalletti, yang mengambil alih posisi dari Roberto Mancini pada September 2023, membawa perubahan dalam strategi dan mentalitas tim.
Chiesa merasa perannya di tim nasional lebih fleksibel dibandingkan di Juventus, di mana ia merasa bakatnya kurang dimanfaatkan. “Di Juventus, saya sering bermain lebih sentral. Namun, Spalletti memberikan saya kebebasan untuk bergerak lebih luas, baik di sayap maupun memotong ke dalam,” jelasnya.
Spalletti membawa filosofi sepak bola modern yang menekankan pada penguasaan bola, penciptaan peluang, dan pertahanan yang solid. Chiesa melihat perubahan ini sebagai hal positif yang bisa membantu Italia bersaing di Euro 2024.
BACA JUGA : Kylian Mbappe dan Kingsley Coman Terserang Virus
Kesimpulan
Federico Chiesa kembali dengan semangat baru menuju Euro 2024, siap membawa Italia kembali ke puncak kejayaan. Dengan semangat yang membara dan dukungan dari pelatih baru, Chiesa bertekad untuk mengembalikan kejayaan Timnas Italia dan membuktikan bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan di kancah sepak bola Eropa.