Manchester United kembali diterpa isu perombakan manajerial setelah awal musim yang kurang menggembirakan. Erik ten Hag, manajer asal Belanda yang telah menangani MU selama lebih dari dua tahun, berada dalam posisi sulit setelah timnya menderita dua kekalahan dari tiga pertandingan di Liga Inggris. Kekalahan terbaru terjadi di Old Trafford saat MU tumbang 0-3 melawan Liverpool, memicu spekulasi mengenai masa depan Ten Hag di klub.
Situasi ini membuka kembali perdebatan tentang kelayakan Ten Hag sebagai manajer Setan Merah. Meskipun berhasil membawa pulang trofi dalam dua musim sebelumnya, performa MU di Liga Inggris musim lalu dan awal musim ini menjadi sorotan tajam. Hierarki baru MU, yang sempat mempertimbangkan pemecatan Ten Hag pada musim panas lalu, akhirnya memutuskan untuk mempertahankannya. Namun, dengan masalah yang terus berlanjut, kesabaran manajemen klub mulai diuji.
Kursi Erik ten Hag di MU Terancam, Tuchel Jadi Kandidat Pengganti?
Nama Thomas Tuchel mencuat sebagai kandidat potensial jika MU memutuskan untuk mengganti manajernya. Mantan pelatih Bayern Munich itu dikenal dengan rekam jejaknya yang impresif, termasuk memenangkan Liga Champions bersama Chelsea. Meskipun baru-baru ini meninggalkan Bayern tanpa trofi, Tuchel tetap menjadi sosok yang diidamkan banyak klub papan atas Eropa.
BACA JUGA : Saran Rio Ferdinand: Arteta Harus Berani Istirahatkan Saka dan Beri Kesempatan Sterling
Pada musim panas lalu, dilaporkan bahwa Sir Jim Ratcliffe, salah satu petinggi MU, sempat berdiskusi dengan Tuchel mengenai kemungkinan menggantikan Ten Hag. Namun, hingga saat ini, Ten Hag tetap diberi kepercayaan untuk memimpin tim.
Sementara itu, nama Gareth Southgate, yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai manajer tim nasional Inggris, tampaknya tidak masuk dalam radar MU. Meskipun Southgate memiliki penggemar di Liga Inggris dan berkeinginan untuk melatih klub, MU dikabarkan tidak tertarik mengejarnya.
Meski berada di bawah tekanan, Ten Hag yakin dirinya masih merupakan pilihan terbaik untuk membawa MU meraih kejayaan. Namun, hanya waktu yang akan menjawab apakah manajemen klub tetap mempertahankannya atau memilih melakukan perubahan besar dengan mendatangkan nama baru di kursi manajer.