London – Tottenham Hotspur kembali menelan pil pahit usai dikalahkan Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris. Kekalahan dramatis dengan skor 3-4 di kandang sendiri, Tottenham Hotspur Stadium, pada Minggu (8/12/2024), menjadi sorotan. Tidak hanya dari para penggemar, tetapi juga dari bek mereka, Cristian Romero, yang melayangkan kritik tajam terhadap manajemen klub.
Pertandingan tersebut sebenarnya diawali dengan baik oleh Tottenham yang unggul 2-0 lebih dulu. Namun, keunggulan itu sirna setelah Chelsea melakukan comeback gemilang. Hasil ini memperpanjang catatan buruk Tottenham di liga, dengan tim asuhan Ange Postecoglou kini tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara.
Kritik Cristian Romero: Investasi Klub Disorot
Cristian Romero, yang hanya bermain selama 15 menit dalam laga melawan Chelsea karena cedera, secara terang-terangan menyindir pemilik klub terkait manajemen investasi tim. Dalam wawancaranya dengan Universo Premier Podcast, bek asal Argentina ini menilai ada kesalahan besar dalam cara klub dibangun.
“Sebenarnya saya enggan mengomentari ini, tapi jika Anda lihat Manchester City, mereka selalu bersaing setiap tahun. Liverpool juga memperkuat timnya secara konsisten,” ujar Romero, dikutip dari talkSPORT.
Romero juga menyoroti bagaimana Chelsea, meskipun sempat terseok-seok, kini mulai kembali menuai hasil positif berkat langkah strategis dalam belanja pemain. “Inilah yang perlu diperhatikan. Ada yang salah di sini. Mudah-mudahan mereka menyadari itu,” tambahnya.
Menurut Romero, masalah Tottenham tidak hanya terletak pada pemain atau pelatih, tetapi juga pada manajemen yang tetap stagnan meski klub sudah mengeluarkan banyak uang untuk transfer pemain. “Dalam beberapa tahun terakhir, yang berganti hanya pemain dan staf pelatih. Tapi orang-orang yang bertanggung jawab tetap sama,” tegasnya.
Belanja Besar, Tapi Masih Tertinggal
Sejak kedatangan Ange Postecoglou, Tottenham sebenarnya telah belanja besar. Pemain-pemain seperti Dejan Kulusevski, James Maddison, Pedro Porro, hingga Micky van de Ven didatangkan musim lalu. Musim ini, mereka menambah Dominik Solanke dan Archie Gray ke dalam skuad.
Namun, meski telah menghabiskan 348 juta pound sterling atau sekitar Rp 7,7 triliun, Tottenham tetap sulit bersaing dengan klub-klub besar seperti Liverpool, Manchester City, Arsenal, dan Chelsea yang kini berada di empat besar klasemen.
Harapan Romero untuk Kebangkitan Tottenham
Romero menutup kritiknya dengan harapan agar klub segera menemukan solusi. “Tottenham adalah klub besar dengan infrastruktur yang luar biasa. Jika dikelola dengan benar, tim ini bisa memenangkan gelar setiap tahun,” pungkasnya.
Kini, tekanan semakin besar bagi Tottenham untuk membalikkan keadaan. Perbaikan performa dan kebijakan manajemen akan menjadi kunci apakah The Lilywhites dapat keluar dari keterpurukan ini.
Baca Juga : Postecoglou Tegaskan di Tengah Krisis Tottenham Hotspur