Malang – Saat ini, Arema FC tengah menikmati masa libur. Ahmad Alfarizi dan rekan-rekannya diliburkan hingga bulan depan. Namun, di balik liburan ini, manajemen Arema intensif merancang strategi baru untuk komposisi pemain menghadapi Liga 1 musim depan.
Pengalaman pahit musim 2023/2024, di mana Arema hampir terdegradasi dengan finis di urutan ke-15, menjadi pelajaran berharga. General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengakui bahwa beberapa keputusan penting telah diambil. Khususnya dalam perburuan pemain baru, mereka mengubah pendekatan dibanding musim lalu.
“Kami belajar banyak dalam dua tahun terakhir. Kini, kami mengubah skema perekrutan pemain. Kami mencari pemain yang matang, tak ingin berjudi lagi,” ungkap pria yang akrab disapa Inal ini.
Fokus pada Pemain Berpengalaman
Pemain matang yang dimaksud bukan hanya soal usia, tetapi juga pengalaman dan jam terbang di kasta tertinggi.
“Meskipun usianya masih muda, asalkan sudah matang dalam permainan, itu masuk kriteria kami,” lanjutnya.
Musim depan, Arema berencana mendatangkan pemain yang sudah memiliki banyak jam terbang di Liga 1. Nama-nama pemain yang akan dibidik nantinya akan dikomunikasikan dengan pelatih yang belum ditentukan.
“Saat ini, kami baru menetapkan kebijakan. Pelatih kepala nantinya yang akan menentukan pemain yang dibutuhkan,” tambah Inal.
Kedalaman Tim Jadi Fokus
Musim lalu, Arema banyak mendatangkan pemain dengan minim pengalaman di Liga 1, mayoritas bahkan berasal dari Liga 2, seperti Samuel Balinsa, Flabio Soares, Samsudin, dan Hamdi Sula. Hal ini menyebabkan performa tim tidak konsisten karena kedalaman skuat yang kurang memadai. Saat pemain inti absen, kualitas pemain pengganti belum sepadan.
BACA JUGA : Bojan Hodak Soroti Malik Risaldi Jelang Final BRI Liga 1
Di paruh musim, banyak pemain dari Liga 2 dilepas. Hingga akhir musim, hanya Balinsa dan Soares yang bertahan dari alumni kasta kedua.
