Jakarta, CNN Indonesia — Dalam malam yang penuh emosi di UFC 302, Dustin Poirier, salah satu petarung terbaik dalam sejarah UFC, mengisyaratkan kemungkinan pensiun setelah mengalami kekalahan dramatis dari Islam Makhachev. Pertarungan tersebut berlangsung di Newark, Amerika Serikat, pada Sabtu (1/6), dan menjadi momen yang mengubah jalan karier Poirier.
Pertarungan UFC 302: Makhachev vs. Poirier
Pada ronde kelima pertarungan utama UFC 302, Poirier terpaksa menyerah setelah terkunci dalam cekikan ketat oleh Makhachev. Cekikan tersebut hampir membuat Poirier pingsan sebelum akhirnya menyerah, yang menyebabkan dia gagal merebut sabuk juara kelas ringan. Kekalahan ini menambah daftar upaya Poirier yang gagal dalam merebut gelar kelas ringan, setelah sebelumnya kalah dari Khabib Nurmagomedov dan Charles Oliveira.
Refleksi dan Pertimbangan Pensiun
Poirier, yang dikenal dengan julukan “The Diamond”, mulai merenungkan masa depannya dalam dunia MMA. “Saya tahu saya bisa bersaing dengan yang terbaik dari mereka. Hanya saja kalau aku bertarung lagi, apa yang aku perjuangkan? Hanya untuk bertarung?” ungkap Poirier. Dengan 50 pertarungan di bawah ikat pinggangnya, Poirier mempertanyakan apakah melanjutkan kariernya masih sejalan dengan prioritas hidupnya, terutama karena dia memiliki seorang putri yang sangat dicintainya.
BACA JUGA : Khabib Meminta Trump untuk menghentikan Serangan ke Palestina
Belum Ada Keputusan Pasti
Meskipun Poirier mempertimbangkan pensiun, dia belum membuat keputusan definitif. “Saya belum yakin 100 persen, namun jika ini adalah pertarungan terakhir, saya ingin mendedikasikan perjalanan ini kepada orang-orang yang menjadikan saya seperti sekarang ini,” ujarnya. Poirier mengucapkan terima kasih yang tulus kepada nenek dan ibunya, yang menurutnya selalu memberikan dukungan dan doa.