Jakarta – Klub sepak bola Australia, Brisbane Roar, tampaknya memiliki ikatan kuat dengan Indonesia. Setelah beberapa pemain dan pelatih dari tanah air pernah merasakan atmosfer klub tersebut, kini giliran Rafael Struick yang melanjutkan jejak tersebut.
Kehadiran Struick di Brisbane bukan pertama kalinya klub ini bersinggungan dengan talenta dari Indonesia.
Tak banyak yang tahu bahwa Shin Tae-yong, sebelum beralih ke dunia kepelatihan, pernah membela Brisbane Roar pada tahun 2005. Meski kariernya di klub tersebut terbilang singkat karena cedera lutut yang memaksanya gantung sepatu lebih cepat, kehadiran Shin menjadi salah satu momen penting yang menambah warna dalam sejarah Brisbane Roar.
Beberapa tahun kemudian, Sergio van Dijk, mantan pemain Timnas Indonesia berdarah Belanda, juga mengikuti jejak Shin Tae-yong. Van Dijk bergabung dengan Brisbane Roar pada tahun 2008 dan tampil impresif di A-League. Selama dua musim membela klub tersebut, Van Dijk sukses mencetak 27 gol dari 51 pertandingan, sebuah pencapaian yang sangat memukau.
Kini, Rafael Struick menjadi wajah baru Indonesia di Brisbane Roar. Penyerang muda berusia 21 tahun ini siap mengukir karier yang lebih gemilang di Australia. Meninggalkan Eropa untuk bermain di A-League tentu menjadi langkah besar dalam karier Struick, terutama karena Brisbane Roar merupakan klub yang memiliki sejarah kuat dengan 3 gelar juara A-League di genggaman mereka.
Kehadiran Struick tidak hanya membawa harapan baru bagi Brisbane Roar, tetapi juga memperpanjang hubungan erat antara klub tersebut dengan Indonesia. Apakah Struick akan mampu mengulang atau bahkan melampaui prestasi para pendahulunya seperti Van Dijk? Waktu akan menjawab, namun yang pasti, ‘aroma’ Indonesia tetap terasa kuat di Brisbane Roar.
Baca Juga : Rafael Struick Berpeluang Hadapi Juan Mata dan Douglas Costa