Blog,GAYA HIDUP,HIBURAN,NEWS,OLAHRAGA,OTOMOTIF,TEKNOLOGI Ironi Klub Legendaris Bordeaux: Dari Panggung Elit ke Tim Amatir

Ironi Klub Legendaris Bordeaux: Dari Panggung Elit ke Tim Amatir

Ironi Klub Legendaris Bordeaux: Dari Panggung Elit ke Tim Amatir

Kejatuhan FC Girondins Bordeaux, klub sepak bola legendaris asal Prancis, telah menjadi kisah tragis yang mengejutkan dunia sepak bola. Klub yang pernah melahirkan bintang-bintang besar seperti Zinedine Zidane ini, resmi dinyatakan bangkrut dan terdegradasi ke level amatir pada Kamis, 25 Juli 2024. Keputusan ini menandai akhir dari era panjang Bordeaux sebagai salah satu klub berpengaruh di Prancis.

Bordeaux, yang bermarkas di Matmut Atlantique di barat daya Prancis, telah enam kali menjuarai Ligue 1, dengan gelar terakhir mereka raih pada 2009. Namun, kesuksesan masa lalu tersebut kini hanya tinggal kenangan. Dalam pernyataan resminya, klub menyebutkan bahwa mereka terpaksa mengajukan kebangkrutan ke pengadilan komersial Bordeaux untuk memulai restrukturisasi yang sangat diperlukan. Langkah ini diambil setelah klub gagal menyusun rencana pemulihan keuangan yang realistis.

Musim lalu, Bordeaux hanya mampu bertahan di Ligue 2, kasta kedua sepak bola Prancis, dengan finis di posisi ke-12. Meskipun demikian, masalah finansial yang membelit klub membuat mereka tidak bisa bertahan lebih lama di kompetisi profesional. Sebelum dinyatakan bangkrut, Bordeaux memerlukan suntikan dana sebesar 40 juta euro atau sekitar Rp707 miliar untuk menyeimbangkan kondisi keuangan mereka. Sayangnya, upaya untuk menyelamatkan klub ini gagal, termasuk ketertarikan dari Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool, yang sempat berniat untuk mengakuisisi klub namun mundur di menit-menit terakhir.

Ironi Klub Legendaris Bordeaux: Dari Panggung Elit ke Tim Amatir

Keuangan Bordeaux yang terus memburuk sejak degradasi mereka ke Ligue 2 pada tahun 2022, hanya 12 tahun setelah mencapai perempat final Liga Champions, menjadi penyebab utama kehancuran ini. Wali Kota Bordeaux, Pierre Hurmic, pun mengecam kepemimpinan Gerard Lopez, pemilik klub, yang dianggap gagal membawa Bordeaux keluar dari krisis.

Situasi ini memaksa klub untuk melepaskan status profesionalnya dan turun ke divisi ketiga semi-profesional. Dampaknya, semua pemain yang terikat kontrak, baik senior maupun junior, kini bebas meninggalkan klub dan menandatangani kontrak dengan tim lain.

BACA JUGA : Masa Depan Mason Greenwood Kian Jelas, Segera Gabung Klub Legendaris Liga Prancis

Bordeaux tidak hanya dikenal sebagai klub yang sukses di masa lalu, tetapi juga sebagai produsen pemain berbakat. Akademi mereka telah melahirkan banyak bintang internasional seperti Aurelien Tchouameni dan Jules Kounde. Namun, kini akademi tersebut akan ditutup, menandai akhir dari era kejayaan Bordeaux dalam mencetak pemain-pemain hebat.

Mantan pemain legendaris mereka, Zinedine Zidane, menyatakan kesedihannya atas situasi yang menimpa klub ini. Meski begitu, Zidane tetap optimis bahwa Bordeaux akan kembali bangkit suatu hari nanti. Dukungan dan harapan juga datang dari berbagai pihak, termasuk Sekou Mara, pemain jebolan Bordeaux yang kini bermain untuk Southampton. Bagaimanapun, semangat Bordeaux tetap hidup di hati para penggemarnya, meski kini mereka harus berjuang dari titik nol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post