Jakarta – Elkan Baggott telah menarik perhatian banyak penggemar sepak bola Indonesia dengan perjalanan kariernya di Ipswich Town. Memulai dari akademi klub tersebut, bek tangguh Timnas Indonesia ini akhirnya mampu menembus skuad senior Tractor Boys. Namun, Baggott bukan satu-satunya pemain yang memiliki darah Indonesia di klub ini. Ada satu nama lagi yang mungkin belum banyak diketahui, yaitu Massimo Luongo.
Elkan Baggott: Perjalanan Karier di Ipswich Town
Elkan Baggott memulai kariernya di akademi Ipswich Town dan secara perlahan menanjak hingga mendapat kesempatan bermain di tim utama. Meski demikian, hingga saat ini Baggott masih menghadapi tantangan besar untuk benar-benar menembus dan bersaing di tim utama Ipswich Town. Perjuangannya ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di level klub Eropa, khususnya di Inggris, yang dikenal memiliki sistem sepak bola sangat kompetitif.
Massimo Luongo: Dari Australia hingga Ipswich Town
Massimo Luongo adalah nama lain di Ipswich Town yang memiliki keturunan Indonesia. Lahir dan besar di Australia, Luongo merupakan putra dari pasangan Italia-Indonesia. Ayahnya berasal dari Italia, sementara ibunya merupakan keturunan dari Sultan Bima dan Dompu, AA Sirajuddin. Dengan latar belakang yang kaya akan budaya ini, Luongo membawa semangat dan bakat sepak bolanya ke Inggris.
BACA JUGA : Nasib Tim-Tim yang Menggagalkan Timnas Indonesia U-23
Perjalanan Kembali ke Ipswich Town
Massimo Luongo pernah mengenyam pendidikan sepak bola di akademi pemain muda Tottenham Hotspur. Pada tahun 2012, ia sempat dipinjamkan ke Ipswich Town, memberikan kontribusi signifikan pada masa itu. Kembali pada Januari 2023, Luongo sekarang menjadi andalan di lini tengah Ipswich Town. Dengan usianya yang kini mencapai 31 tahun, Luongo telah menjadi pilar penting dalam tim, berperan krusial dalam kesuksesan Ipswich Town meraih tiket promosi ke Premier League 2024/2025.