Jakarta, CNN Indonesia — Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, mengambil kesempatan bertemu dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengajukan permintaan yang penting: menghentikan serangan Israel terhadap Palestina. Pertemuan tersebut terjadi di UFC 302 yang digelar di Prudential Center, New Jersey, Amerika Serikat, pada Minggu (2/6), saat Khabib menghadiri pertarungan antara Islam Makhachev dan Dustin Poirier.
Pertemuan Khabib dan Trump di UFC 302
Di bawah octagon, Khabib terlihat bersalaman dengan Donald Trump. Momen tersebut menjadi lebih dari sekadar pertemuan biasa ketika Khabib menyampaikan permintaan langsung kepada Trump untuk menggunakan pengaruhnya guna menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina.
“Kami akan menghentikannya. Aku akan menghentikannya,” ujar Trump menanggapi permintaan Khabib dengan tegas.
Dukungan dari Javier Mendez
Pelatih Islam Makhachev, Javier Mendez, mengonfirmasi permintaan Khabib tersebut. “Khabib memberitahuku bahwa dia bertemu dengan Trump dan bertanya apakah ada yang bisa dilakukan untuk menghentikan perang di Palestina. Perang tidak baik bagi kemanusiaan,” kata Mendez, dikutip dari Red Corner.
Mendez menekankan pentingnya cinta dan kemanusiaan di atas segalanya. “Kita semua harus saling mencintai dan mengutamakan kemanusiaan. Bagi saya, ini tentang kemanusiaan dan kita semua harus berbelas kasih kepada sesama manusia, terutama anak-anak. Saya tidak menentang siapa pun, saya hanya menentang hal yang menyakiti kemanusiaan,” tambahnya.
Harapan untuk Trump
Javier Mendez juga menyampaikan harapannya agar Trump bisa menghentikan agresi militer Israel ke Palestina. Menurutnya, Donald Trump mendapat sambutan hangat dari penonton di UFC 302, yang menunjukkan popularitas dan pengaruhnya.
BACA JUGA : Dustin Poirier Pensiun Setelah Kekalahan dari Makhachev
“Donald Trump mendapat respons terbaik dari arena. Seluruh penonton menjadi tergila-gila pada Donald Trump dan saya berharap dia bisa kembali bergabung karena dia seorang pengusaha. Pertama, dia adalah pengusaha. Dia peduli pada kemanusiaan. Donald Trump adalah orang yang tepat untuk pekerjaan di AS dan dunia,” kata Mendez.