Jakarta – Hubungan antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dengan beberapa pemainnya sering kali diwarnai konflik. Beberapa pemain mengalami masalah disiplin, hingga akhirnya dicoret dari skuad. Namun, ada juga yang meminta maaf dan kembali dipanggil. Berikut adalah beberapa kasus paling menonjol.
Elkan Baggott: Misteri di Balik Absennya
Elkan Baggott telah dua kali absen dari panggilan Shin Tae-yong, yang menimbulkan banyak spekulasi. Pertama kali terjadi menjelang laga play-off Olimpiade Paris 2024, di mana Timnas Indonesia U-23 kekurangan bek setelah Rizky Ridho terkena kartu merah dan Justin Hubner tidak dilepas oleh Cerezo Osaka. Shin Tae-yong tidak memberikan alasan jelas atas ketidakhadiran Elkan, hanya mengatakan, “Soal dia, silakan mencari tahu sendiri mengapa dia tidak bisa. Silakan lihat kegiatannya.”
Ketua BTN, Sumardji, menjelaskan bahwa ketidakhadiran Elkan disebabkan oleh kurangnya respons dari klubnya, Ipswich Town, dan dari sang pemain sendiri. Akibatnya, Elkan Baggott tidak dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina. Shin Tae-yong tetap tegas, “Silakan tanyakan sendiri ke orangnya.”
Osvaldo Haay: Kedisiplinan yang Dipertanyakan
Pada September 2021, Osvaldo Haay tidak memenuhi panggilan pemusatan latihan Timnas Indonesia. Shin Tae-yong mendapat kabar bahwa Osvaldo sakit, tetapi informasi tersebut tidak disampaikan langsung kepadanya. “Pemain harus memiliki tanggung jawab dan disiplin tinggi. Apalagi ini pemanggilan ke Timnas Indonesia,” kata Shin Tae-yong, yang akhirnya tidak memanggil Osvaldo lagi.
Ramai Rumakiek: Sanksi karena Ketidakhadiran
Ramai Rumakiek juga mengalami masalah serupa. Ia mangkir dari pemanggilan untuk pemusatan latihan di Korea Selatan sebagai persiapan SEA Games 2021. Meski Nova Arianto, asisten pelatih, menyebut Rumakiek sakit, Shin Tae-yong menegaskan bahwa pemain tersebut harus memulihkan cederanya di Jakarta, yang diabaikan oleh Rumakiek. Akibatnya, ia dijatuhi sanksi tidak bermain di SEA Games 2021.
Egy Maulana Vikri: Dilema Cedera dan Kedisiplinan
Shin Tae-yong kecewa ketika mengetahui bahwa Egy Maulana Vikri bermain untuk Dewa United meskipun dipanggil untuk laga melawan Timnas Burundi. Cedera yang dialami Egy saat melawan RANS Nusantara FC pada 5 Maret 2023 membuatnya tidak dipanggil kembali. Namun, setelah Egy meminta maaf, Shin Tae-yong bersedia memanggilnya lagi.
Saddil Ramdani: Penilaian Performa dan Attitude
Pendepakan Saddil Ramdani dari Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023 menimbulkan pertanyaan. Menurut Ketua BTN, Sumardji, alasan Shin Tae-yong mencoret Saddil adalah karena pelanggaran pada performa, sikap, dan disiplin. “Saya senang dengan coach Shin Tae-yong. Dia fair menilai pemain,” kata Sumardji.
Nurhidayat Haji Haris: Pembelajaran dari Kesalahan
Nurhidayat Haji Haris dicoret dan dipulangkan dari persiapan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai karena tindakan indisipliner. Ia dilaporkan melanggar peraturan pola makan dan sering tidak tepat waktu. Setelah bergabung dengan AHHA PS Pati FC, Nurhidayat menyatakan keinginannya untuk memperbaiki diri dan kembali ke Timnas Indonesia. “Kalau saya dipanggil ke Timnas Indonesia lagi nanti, saya akan membuktikan ke coach Shin Tae-yong bahwa saya sudah berubah,” katanya.
BACA JUGA : Shin Tae-yong Belum Tanda Tangan Perpanjangan Kontrak
Kesimpulan
Kedisiplinan dan tanggung jawab menjadi hal utama yang ditegakkan oleh Shin Tae-yong dalam memimpin Timnas Indonesia. Beberapa pemain yang bermasalah telah dicoret, namun mereka yang menunjukkan penyesalan dan perbaikan diri mendapat kesempatan kedua. Ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong tidak hanya menuntut performa tinggi tetapi juga sikap profesional dari setiap pemainnya.