Turin – Massimiliano Allegri telah resmi berpisah dengan Juventus, hanya beberapa hari setelah mengantarkan tim meraih gelar Coppa Italia 2023/2024. Keputusan pemecatan ini diumumkan meskipun kontrak Allegri baru akan berakhir tahun depan, namun spekulasi mengenai masa depannya sudah beredar sejak pertengahan musim ini, karena Juventus tidak menunjukkan performa kompetitif yang diharapkan.
Puncak ketegangan terjadi saat final Coppa Italia. Allegri, yang dikenal sebagai allenatore berusia 56 tahun, mendapat kartu merah akibat protes keras terhadap ofisial pertandingan. Aksi emosionalnya berlanjut dengan melempar jas dan dasi sambil berteriak kepada penanggung jawab wasit, Gianluca Rocci, saat meninggalkan lapangan. Insiden ini memperkeruh hubungan Allegri dengan manajemen klub.
Drama tidak berhenti di situ. Konflik juga sempat terjadi antara Allegri dan jurnalis dari media top Turin, Tuttosport, meski akhirnya mereka berdamai.
Situasi ini memaksa Juventus untuk memanggil Allegri ke Continassa, pusat latihan klub, pada Jumat (17/5/2024) pagi waktu setempat. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Giuntoli dan manajemen klub lainnya, yang kemudian menyampaikan keputusan pemecatan Allegri.

Pemecatan Massimiliano Allegri
“Juventus resmi mengumumkan pencopotan Massimiliano Allegri sebagai pelatih tim utama putra,” demikian pernyataan di situs resmi klub. “Pemecatan ini menyusul perilaku tertentu selama dan setelah final Coppa Italia yang dianggap klub tidak sesuai dengan nilai-nilai Juventus, dan dengan perilaku yang harus diadopsi oleh mereka yang mewakili klub.”
“Klub mengharapkan keberuntungan kepada Massimiliano Allegri untuk rencana-rencananya di masa depan,” tambah pernyataan resmi tersebut.
Setelah perpisahan dengan Allegri, Juventus masih harus melakoni dua laga terakhir di Serie A. La Vecchia Signora akan bertandang ke Bologna pada Selasa (21/5) dinihari WIB, sebelum menutup musim dengan laga kandang melawan Monza pada 26 Mei. Kedua pertandingan ini akan menjadi penentu penting bagi Bianconeri.
Juventus kini menghadapi tantangan baru dalam mencari pengganti yang mampu membawa tim kembali ke jalur kemenangan dan mempertahankan prestasi di kancah sepak bola Italia dan Eropa. Nama-nama seperti Thiago Motta telah dikaitkan sebagai calon potensial untuk mengisi posisi pelatih kepala musim depan.
Baca Juga : Paolo Montero: ‘Tukang Pukul’ Lapangan Hijau ke Pelatih Juventus