Kylian Mbappe kini menjadi pusat perhatian di Real Madrid setelah penampilannya dinilai kurang maksimal. Striker asal Prancis itu dianggap gagal memenuhi ekspektasi para penggemar dan klub, terutama setelah performa buruk dalam sejumlah laga penting.
Pada laga Liga Champions melawan Liverpool di Anfield, Real Madrid harus menelan kekalahan 0-2. Kekalahan ini menjadi catatan pahit pertama Los Blancos dari The Reds sejak tahun 2009. Mbappe, yang diharapkan menjadi mesin gol utama, justru gagal memanfaatkan peluang emas dari titik penalti.
Tak hanya itu, performa Mbappe di Liga Champions musim 2024/2025 tampaknya jauh dari standar yang diharapkan. Ia tercatat sudah empat laga beruntun tanpa mencetak gol, di mana tiga di antaranya berakhir dengan kekalahan bagi Real Madrid. Secara keseluruhan, Mbappe baru mencatatkan 9 gol dari 18 pertandingan di semua kompetisi. Angka ini dianggap mengecewakan mengingat reputasinya yang gemilang bersama Paris Saint-Germain dan Timnas Prancis.
Seorang mantan pelatih Mbappe, dalam wawancara dengan L’Equipe, memberikan analisis mendalam tentang situasi ini. Menurutnya, salah satu penyebab utama penurunan performa Mbappe adalah kurangnya dukungan dari lini tengah Real Madrid.
Pendapat Mantan Pelatih Mbappe
“Untuk menghidupkan kembali performanya tidak mudah. Di Real Madrid, lini tengah saat ini tidak sebaik yang ia miliki di PSG atau Timnas Prancis. Di sana, ia punya Neymar atau Verratti yang mendukung aksinya, sementara di Prancis ada Griezmann,” ujarnya.
Ia juga menyoroti situasi pemain-pemain kunci di lini tengah Madrid. Toni Kroos yang belum memiliki pengganti, Luka Modric yang sudah tak lagi prima, dan para pemain muda seperti Tchouameni serta Camavinga yang dinilai belum bisa menjadi kreator serangan. Bahkan, Jude Bellingham yang bersinar musim ini dianggap tidak memiliki gaya bermain yang mampu menopang nya
secara langsung.
Situasi ini memicu banyak perdebatan tentang bagaimana Real Madrid harus beradaptasi agar diri nya dapat kembali ke performa terbaiknya. Dengan ekspektasi besar yang menyertainya, Mbappe jelas menghadapi tekanan untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu striker terbaik dunia.
Baca Juga : Kylian Mbappe di Tengah Sorotan: Michel Platini Prihatin