Manchester, 30 Mei 2024 – Menjelang akhir musim Liga Inggris, muncul klaim mengejutkan bahwa beberapa pemain Manchester United enggan mengoper bola kepada Rasmus Hojlund. Klaim ini tentu saja membuat sang pemain muda kebingungan dan heran.
Rasmus Hojlund, penyerang muda berusia 21 tahun, menjalani musim yang penuh tantangan pada tahun pertamanya di Premier League. Dari 30 penampilannya, ia berhasil mencetak 10 gol, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol. Namun, perjalanan menuju angka tersebut tidaklah mudah.
Hojlund harus menunggu hingga penampilannya yang ke-15 untuk mencetak gol pertamanya di Liga Inggris, yang terjadi pada Boxing Day di bulan Desember. Setelah gol pertamanya itu, ia langsung menunjukkan ketajamannya dengan mencetak enam gol dalam lima penampilan berikutnya. Performa ini menunjukkan potensi besar yang dimilikinya sebagai penyerang muda yang berbakat.
Namun, kebangkitan Hojlund tidak berlangsung lama. Ia kemudian memasuki periode kering gol, hanya mencetak satu gol dalam delapan pertandingan berikutnya. Baru pada pekan terakhir musim, ia kembali mencetak gol, masing-masing ke gawang Newcastle United dan Brighton & Hove Albion, menandai akhir musim dengan catatan yang cukup positif.
Periode Sulit Rasmus Hojlund
Dalam periode sulitnya tersebut, muncul sebuah klaim kontroversial dari Manchester Evening News bahwa beberapa pemain Manchester United enggan mengoper bola kepada Hojlund. Para pemain dikabarkan lebih memilih opsi lain karena kurang yakin dengan kemampuannya. Klaim ini tentu saja memicu beragam reaksi, terutama dari Hojlund sendiri.
“Saya benar-benar tidak paham dengan artikel semacam itu. Saya merasa terus mendapatkan bola jika saya berada di posisi yang tepat,” ujar Hojlund dalam wawancaranya dengan media Denmark, Tipsbladet. Ia mengungkapkan kebingungannya terhadap rumor tersebut dan menekankan bahwa ia selalu berusaha berada di posisi yang tepat untuk menerima bola dari rekan setimnya.
Lebih lanjut, Hojlund menyatakan bahwa ia sebenarnya menginginkan lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan bola, tetapi ia juga menyadari bahwa hal tersebut tidak selalu memungkinkan. “Saya akan lebih suka kalau kadang mendapatkan bola lebih sering, tapi kan tidak selalu memungkinkan. Ini, sekali lagi, contoh dari sesuatu yang harus saya hindari karena ini cuma menghadirkan banyak kebisingan,” tambahnya.
Hojlund menekankan pentingnya menyaring informasi yang beredar di media. Menurutnya, sebagian besar dari cerita-cerita yang beredar hanyalah omong kosong belaka. “Kita mesti menyaring cerita-cerita yang beredar karena 90-95 persennya adalah omong kosong. Saya harus belajar memilah-milah karena tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk menghindarinya,” tegas Hojlund.
Baca Juga : Manchester United Cuci Gudang: Hanya Tiga Pemain yang Aman!
Dengan sikap dewasa dan tenang, Hojlund menunjukkan bahwa ia tidak terpengaruh oleh rumor dan gosip yang beredar. Ia lebih memilih untuk fokus pada permainannya dan terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi Manchester United.