Sebuah kejadian tak terduga menghantam Timnas Indonesia U-23 di panggung Piala Asia U-23 2024. Rizky Ridho, sang kapten yang biasanya menjadi tulang punggung di jantung pertahanan, harus absen dalam pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Irak. Kecuali bila ada aksi dramatis lainnya, Timnas Indonesia U-23 akan berjuang tanpa sosok penting ini, dan pertarungan menjadi semakin menarik.
Semifinal yang berlangsung pada Selasa malam mempertemukan Timnas Indonesia U-23 dengan Uzbekistan, namun hasilnya tak memihak Garuda Muda. Kekalahan dengan skor 0-2 membawa Indonesia turun ke babak perebutan tempat ketiga.
Irak, yang kalah dari Jepang, akan menjadi lawan berat dalam pertandingan ini. Namun, taruhan yang lebih besar bukan sekadar tempat ketiga. Kemenangan akan membawa tiket otomatis menuju Olimpiade Paris 2024, sebuah pencapaian yang sangat diidamkan oleh para pemain dan suporter.
Keabsenan Rizky Ridho
Namun, jika Garuda Muda gagal meraih kemenangan, mereka harus menjalani playoff melawan Guinea, wakil dari Afrika. Guinea sendiri menempati peringkat keempat di Piala Afrika U-23 2023 setelah kalah dalam adu penalti kontra Mali. Ini menandakan bahwa persaingan semakin ketat, dan setiap langkah menjadi krusial.
Pada pertandingan melawan Uzbekistan, kejadian tak terduga menimpa Rizky Ridho. Sang kapten terkena kartu merah pada menit ke-84, mengubah dinamika pertandingan secara drastis. Insiden tersebut terjadi saat Ridho berusaha untuk menyapu bola dengan keras, namun keberadaan Jasurbek Jaloliddinov membuat situasi menjadi rumit. Kontak keras antara kaki Ridho dan Jaloliddinov membuat wasit tak ragu memberikan kartu merah kepada Ridho.
Meski terpaksa absen, Ridho meninggalkan jejaknya yang tangguh dalam pertandingan. Statistik dari situs resmi AFC menunjukkan bahwa Ridho merupakan salah satu pemain dengan performa paling tangguh dalam hal clearances di sepanjang Piala Asia U-23 2024. Dengan 23 kali clearances, Ridho menduduki peringkat kedua setelah Mohammed Aiash dari Qatar.
Baca Juga : Bayern Munich Tak Gentar Meski Diuji Keras di Allianz Arena
Kehadiran Ridho bukan hanya sekadar statistik. Ia merupakan tulang punggung pertahanan Timnas Indonesia U-23, dengan keberaniannya dalam menghadapi serangan lawan dan kemampuannya untuk mengatur posisi pemain lain. Absennya Ridho memberikan tekanan ekstra pada pemain lainnya, terutama Komang Teguh yang kemungkinan besar akan mengisi pos kosong di pertandingan berikutnya.
Namun, dalam setiap tantangan selalu ada peluang baru. Tanpa Ridho, pertandingan melawan Irak menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk menunjukkan kemampuan dan tekadnya. Suporter Garuda Muda tetap berharap akan kemenangan, meski dengan kehadiran yang sedikit berbeda dari biasanya. Semua mata tertuju pada pertandingan berikutnya, di mana drama dan kejutan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sepakbola.