Tijjani Reijnders, gelandang muda AC Milan, merupakan salah satu pemain yang memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan budaya. Dalam wawancaranya bersama Milan TV, Reijnders mengungkapkan bahwa darah Indonesia mengalir kuat dalam dirinya melalui sang ibu, meskipun ia juga tumbuh dengan pengaruh budaya Belanda dari sang ayah. Kombinasi keduanya membentuk pribadi dan kariernya yang unik.
Reijnders, yang lahir di Belanda, memiliki ibu bernama Angelina Lekatompessy yang berasal dari Maluku, Indonesia, dan ayahnya, Martin Reijnders, adalah mantan pesepakbola asal Belanda. Menyebut dirinya sebagai perpaduan dua budaya, Reijnders merasakan betul bagaimana pengaruh Indonesia dan Belanda membentuk dirinya. “Ibu saya orang Indonesia dan ayah saya orang Belanda. Saya dan saudara saya adalah campuran. Putra saya, Xavién, juga merupakan perpaduan luar biasa karena istri saya berasal dari Irak,” katanya dalam wawancara tersebut.
Tijjani merasa sangat terpengaruh oleh dua budaya tersebut. Dari Belanda, ia belajar untuk tetap rendah hati dan membumi dalam menghadapi segala tantangan. Sedangkan dari Indonesia, ia mengaku memperoleh rasa kebanggaan yang mendalam terhadap apa yang ia capai dan lakukan.
PSSI sempat berusaha mengajak Tijjani untuk membela Timnas Indonesia, mengingat latar belakangnya yang kaya akan kultur Nusantara. Bahkan, pelatih Shin Tae-yong sempat merekomendasikan nama Reijnders sebagai salah satu pemain keturunan yang potensial. Namun, meskipun memiliki darah Indonesia, Tijjani memutuskan untuk lebih memilih membela Timnas Belanda. Keputusan ini, meskipun mengecewakan bagi sebagian pihak, tidak mengurangi rasa bangga terhadap identitas budaya Indonesia yang tetap ia bawa dalam setiap langkah kariernya.
Namun, meski Tijjani menolak tawaran tersebut, PSSI berhasil mendapatkan adiknya, Eliano Reijnders, yang kini sudah menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia. Dengan demikian, meskipun Tijjani memilih untuk bersama Belanda, keluarga Reijnders tetap membawa kebanggaan bagi Indonesia melalui kontribusi Eliano di tim Garuda.
Baca Juga : PSSI Evaluasi Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
