Bayer Leverkusen Simon Rolfes, sosok di belakang layar Bayer Leverkusen, menegaskan semangat juang timnya tak berhenti hanya pada gelar Bundesliga. Ambisinya? Menutup musim 2023/2024 dengan gemerlap treble winners.
Sejarah baru telah digores oleh Leverkusen pekan lalu. Untuk pertama kalinya, trofi Bundesliga menari di lemari piala mereka.
Tapi, perjalanan belum selesai. Kini, mata Leverkusen terpaku pada dua trofi lagi. Mereka melangkah menuju final DFB Pokal dan bersiap menghadapi semifinal Liga Europa.
Rolfes bersikeras, satu gelar bukanlah tujuan akhir. “Kami punya peluang emas untuk mengisi lemari trofi kami musim ini,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Raih Liga Europa
Leverkusen haus akan gelar Liga Europa. Mereka ingin menorehkan namanya di turnamen elit Eropa tersebut.
“Liga Europa adalah panggung besar bagi kami, rasa haus itu masih terasa dari musim lalu,” tambahnya.
“Kami mencapai semifinal musim lalu. Kini, kami ingin lebih jauh. Semoga tahun ini kami bisa menapaki jalur final.”
BACA JUGA : Thibaut Courtois Kembali ke Lapangan Bersama Real Madrid
Rolfes juga menegaskan keinginan skuatnya untuk menaklukkan DFB-Pokal. Kegagalan empat tahun lalu menjadi bahan bakar semangat mereka.
“Terakhir kali kami di final [DFB-Pokal] tahun 2020. Itu momen pahit. Hanya 200 penonton menyaksikan, atmosfer seperti uji coba. Itulah yang membuat kami semakin lapar akan gelar,” pungkasnya.
Sementara itu, langkah Leverkusen berlanjut di Bundesliga, dengan Borussia Dortmund menjadi tantangannya pada akhir pekan ini.
Menyala! Rekor Baru Terukir: Bayer Leverkusen Melangkah Tanpa Tergeser di Puncak Lima Liga Teratas Eropa
Pada malam yang membara, Bayer Leverkusen menorehkan sejarah dengan mencatatkan rekor tak terkalahkan terpanjang di lima liga elit Eropa. Prestasi ini mereka gapai setelah menjalani pertempuran sengit dengan West Ham United, meraih hasil imbang 1-1 yang memukau hati para penggemar sepak bola pada Jumat (19/4/2024) dini hari WIB.
Baskara bola asuhan Xabi Alonso merayakan kesuksesan besar dengan merebut gelar Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, setelah sebelumnya meraih kemenangan telak 5-0 atas Werder Bremen. Ini adalah kemenangan ke-25 dari 29 pertandingan liga domestik musim ini bagi Leverkusen.
Namun, ujian sebenarnya terjadi ketika mereka memasuki panggung Liga Europa, berusaha mempertahankan keunggulan 2-0 dari leg pertama perempat final melawan West Ham. Meskipun awalnya tertinggal di babak pertama, Leverkusen tak menyerah. Keajaiban terjadi di menit ke-89, ketika Jeremie Frimpong berhasil menyamakan kedudukan.
BACA JUGA : Thibaut Courtois Kembali ke Lapangan Bersama Real Madrid
Kans Terus Terjaga
Harapan Leverkusen untuk menyelesaikan musim tanpa kekalahan masih tetap terbuka. Rekor tak terkalahkan mereka mencapai 44 pertandingan di semua kompetisi, dengan 38 kemenangan dan enam hasil imbang selama musim ini. Hasil imbang melawan West Ham membuat Alonso dan pasukannya menorehkan sejarah baru.
Juara yang Memecahkan Rekor
Rekor tak terkalahkan Leverkusen selama 44 pertandingan melebihi pencapaian Juventus sebelumnya, yang bertahan selama 43 pertandingan antara Mei 2011 dan Mei 2012. Si Nyonya Tua telah digeser dari tahtanya oleh keberanian dan ketangguhan Leverkusen.
Kisah kekalahan terakhir Bayer Leverkusen terjadi 328 hari yang lalu, ketika mereka tunduk 0-3 dari VfL Bochum di Bundesliga. Sejak itu, mereka menjelma menjadi monster yang tak terkalahkan, menggenggam erat takhta sepak bola Eropa dengan keperkasaan mereka.
