Pep Guardiola, sang arsitek ajaib di belakang kesuksesan gemilang Manchester City, tengah mengepakkan sayapnya untuk menghadapi tantangan besar: West Ham United. Dalam kisah epik Liga Inggris yang hampir mencapai puncaknya, Guardiola menyoroti keempat pahlawan yang menjadi penantang di lini depan The Hammers.
Kemenangan mendebarkan 2-0 melawan Tottenham Hotspur baru saja dicapai oleh pasukan Guardiola, dengan Erling Haaland menyulap dua gol memukau di malam hari yang sarat emosi. City kini menatap langit-langsung-ke-puncak dengan 88 poin, terdepan dari rival bebuyutan mereka, Meriam London, yang berdiri di peringkat kedua dengan 86 poin.
Menjelang pekan penutup, ketegangan terasa menusuk. Man City dipaksa untuk meraih kemenangan guna mempertahankan takhta juara, tanpa menghiraukan hasil laga rival abadi mereka, Arsenal.
Namun, cahaya keemasan City bisa pudar jika keadaan bergelora berbalik melawan mereka dan Arsenal berhasil mengukir kemenangan gemilang atas Everton. Guardiola, dengan segala kelihaian taktiknya, tengah mengukir rencana matang guna menjaga kesempurnaan langkah timnya menuju puncak.
Menariknya, pepatah lama mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. City telah merasakan getirnya mengejar gelar di penghujung musim, termasuk saat legenda tercipta dengan kebangkitan luar biasa melawan Queens Park Rangers pada tahun 2011/2012.
Namun, pepatah lain mengingatkan agar tidak menganggap remeh lawan, terutama ketika nama-nama besar seperti Mohammed Kudus, Michael Antonio, James Ward-Prowse, dan Tomas Soucek berdendang di atas panggung. Guardiola mengakui keberadaan keempat pemain ini sebagai ancaman nyata yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga : LaLiga : Membangun Masa Depan Sepakbola Indonesia
“Kami tidak boleh terlena dengan euforia yang menyelimuti kesempatan besar ini untuk mempersiapkan laga terakhir melawan rival sebesar Arsenal,” ungkap Guardiola dalam wawancara eksklusif dengan HITC.
“Sejarah mencatat gol-gol legendaris kami, seperti saat melawan QPR. Namun, sekarang kita berhadapan dengan tantangan lain: Kudus, Antonio, Ward-Prowse, Soucek. Mereka membawa ancaman melalui bola mati dan serangan sayap. Kami harus fokus dan terus mengasah kemampuan untuk menghadapi mereka,” tandasnya dengan mantap.