Jakarta – Phil Foden, bintang muda Timnas Inggris, mengungkapkan rasa frustrasinya terkait performanya di Euro 2024. Meski tampil gemilang di klub, Foden merasa belum mampu menunjukkan penampilan terbaiknya bersama tim nasional di turnamen besar ini.
Awal yang Sulit di Euro 2024
Phil Foden, 24 tahun, menjadi pilihan utama dalam empat pertandingan awal Inggris di Euro 2024. Inggris bekerja keras untuk meraih posisi puncak di babak grup sebelum mengalahkan Slovakia di babak 16 besar, membawa mereka ke perempat final. Meskipun tampil sebagai starter dalam empat pertandingan tersebut, Foden belum berhasil mencatatkan gol atau assist. Kesempatan mencetak gol sempat datang ketika ia hampir mencetak gol di babak 16 besar, namun sayangnya dianulir karena offside.
Standar yang Belum Terpenuhi
Sebagai Pemain Terbaik PFA 2023/24, Foden memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya sendiri. Namun, performanya di Euro 2024 belum sesuai dengan standar yang ia harapkan. Foden mengakui bahwa ia belum mampu mencapai potensinya. “Saya sedikit frustrasi, saya tidak akan berbohong,” ujarnya. “Saya ingin mencoba mencetak gol, mencoba melakukan lebih banyak hal untuk Inggris, namun terkadang hal itu tidak berhasil. Yang penting adalah menjaga mentalitas yang baik.”
Perbandingan dengan Performa di Klub
Foden menilai bahwa performanya di Euro 2024 tidak sejalan dengan pencapaiannya di klub. “Saya bukanlah pemain terbaik di Premier League yang datang ke sini dan tidak mampu menunjukkannya,” katanya. “Saya merasa setiap pertandingan saya sedikit maju, dan mudah-mudahan saya bisa tampil baik untuk Inggris. Itu selalu menjadi tujuan saya.” Foden menekankan pentingnya introspeksi dan kolaborasi dalam tim untuk mencari solusi atas performa yang belum memuaskan. “Para pemain harus menanggung sebagian kesalahannya. Harus ada beberapa pemimpin yang berkumpul dan mencari solusi mengapa hal ini tidak berhasil,” tambahnya.
Simpati untuk Gareth Southgate
Foden menolak untuk menyalahkan manajer Inggris, Gareth Southgate, atas performa tim yang belum optimal. Sebaliknya, ia justru merasa simpati terhadap Southgate. “Tidak banyak yang bisa dilakukan manajer. Dia mengatur Anda dalam sebuah sistem dan memberi tahu Anda cara menekan. Jika tidak berjalan seperti itu, Anda harus menyelesaikannya,” jelas Foden. “Saya merasa kasihan pada Gareth. Dalam latihan, dia meminta kami untuk menekan dan bermain dengan intensitas tinggi, dan saya merasa kadang-kadang hal itu harus datang dari para pemain. Kita harus menjadi pemimpin. Dalam pertandingan kami bisa lebih berkumpul dan mencari solusi.”
Mentalitas dan Kepemimpinan di Lapangan
Foden menekankan pentingnya mentalitas yang kuat dan kepemimpinan di lapangan. Menurutnya, selain instruksi dari manajer, inisiatif dan kerjasama antarpemain juga sangat penting dalam mengatasi tantangan di pertandingan. “Dalam setiap pertandingan, kami harus bisa berkumpul, mengambil inisiatif, dan mencari solusi bersama,” tambahnya. Foden berharap dapat memperbaiki performanya dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi tim nasional dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
BACA JUGA : Ivan Toney Kesal Minimnya Bermain Bersama Inggris di Euro 2024
Kesimpulan
Phil Foden sedang menghadapi tantangan besar di Euro 2024, berusaha untuk menyesuaikan performa gemilangnya di klub dengan tuntutan permainan di tim nasional. Meskipun mengalami frustrasi, Foden tetap berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya bagi Inggris dan tidak menyalahkan manajer atas situasi yang dihadapi. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Foden berharap dapat mencapai potensinya dan membantu Inggris meraih sukses lebih lanjut di turnamen ini.